Merupakan obat antiaritmia dari klas III, yang mekanisme kerjanya memanjangkan repolarisasi.
Amiodaron diabsorpsi secara lambat dan tidak
sempurna pada pemberian oral, kadar puncak tercapai setelah 5-6 jam. Amiodaron
terikat pada jaringan dan dimetabolisme secara lambat dihati. Waktu paruhnya
panjang yaitu 25-60 hari karena memerlukan beberapa bulan untuk mencapai efek
penuh, diperlukan dosis awal (loading dose) selama 8-10 hari dan dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan. Pengobatan dinilai setelah 2-8 minggu dan diteruskan
bila aritmia ventrikel tidak dapat dibangkitkan lagi.
INDIKASI :
Gangguan ritme atrium, nodus dan ventrikel.
Gangguan ritme yang berkaitan dengan sindroma Wolf Parkinson-white.
DOSIS :
Karena memerlukan waktu untuk mencapai efek penuh,
diperlukan dosis awal (loading dose)
Tablet : 600 mg/hari selama 8-10 hari
Infus : 5 mg/kgBB dengan infus kira-kira 20
menit-2 jam dapat diulang 2-3 x/hari
Dosis pemeliharaan :
Tablet : 100-400 mg/hari
Infus : 10-20 mg/kgBB/24 jam
KONTRA INDIKASI :
Sinus bradikardia, blok SA (sino-atrial), blok
AV (atrioventrikular), Sick Sinus Syndrome, gangguan fungsi tiroid, wanita
hamil dan menyusui.
PERHATIAN :
Monitor tekanan darah, fungsi tiroid, fungsi
hati secara teratur, hati-hati pada tekanan darah tinggi, insufisiensi
pernafasan berat, kardiomiopati, dan payah jantung.
EFEK SAMPING :
Mikrodeposit pada kornea, fotosensitisasi dan
pigmentasi, hiper atau hipotiroidi, gangguan saluran cerna, sakit kepala.
INTERAKSI OBAT :
Amiodaron meningkatkan kadar dan efek digoksin,
warfarin/antikoagulan, kuinidin, prokainamid, fenitoin, enkainid, flekainid,
dan diltiazem.
Meningkatkan kecenderungan bradikardia, henti
sinus dan penghambatan AV bila diberikan bersama-sama obat penyekat beta atau
penghambat kanal Ca.Laksatif, kortikosteroid sistemik karena eliminasinya
lambat, gejala interaksi dapat bertahan selama beberapa minggu setelah obat
dihentikan.
NAMA OBAT DAN PRODUSEN AMIODARON
- CORDARON (Sanofi Synthelabo)
- KENDARONE (Darya Varia)
- TIARYT (Fahrenheit)
di lansir dari buku "Daftar Obat Indonesia (DOI)", edisi 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar