Senin, 15 Juni 2015

ALBENDAZOLE : FARMAKOLOGI


Albendazole merupakan antelmintik karbamat benzimidazole. Obat ini kurang dapat diabsorpsi melalui saluran cerna, tetapi cepat mengalami metabolisme lintas pertama yang luas. Metabolisit utamanya adalah albendazole sulphoxide yang mempunyai aktifitas antelmintik dan mempunyai waktu paruh plasma sekitar sekitar 8,5 jam. Albendazole diekskresi dalam urin bersama-sama dengan metabolit yang lain.






INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN 

Albendazole sama seperti dengan Mebendazole, efektif terhadap sebagian besar nematoda dan cacing lain. Digunakan untuk mengobati infeksi nematoda intestinal baik yang tunggal maupun campuran termasuk ascariasis, enterobiasis, cacing tambang dan trichuriasis. Albendazole relatif lebih baik ketimbang mebendazole terhadap strongyloidiasis, dikarenakan mebendazole kurang efektif terhadap larva migran. Juga digunakan untuk mengobati infeksi nematoda jaringan kutaneus larva migran, toxocariasis, dan trichinosis. Albendazole relatif lebih baik ketimbang mebendazole untuk mengobati cysticercosis dan echinococcosis.





PERHATIAN :

Albendazole hanya diberikan untuk mengobati echinococcosis jika dilakukan supervisi kontinue dengan pemeriksaan kadar serum transaminase, lekosit dan trombosit secara teratur. Pasien dengan gangguan fungsi hati harus diberikan carbamate benzimodazole dalam dosis yang lebih kecil.


EFEK SAMPING

Meskipun secara umum albendazole dapat ditoleransi dengan baik, tetapi dapat timbul efek samping sebagai berikut : peningkatan kadar serum transaminase, penurunan jumlah lekosit, gejala gastrointestinal, reaksi alergi dan kerontokan rambut.


DOSIS DAN PEMBERIAN

Albendazole diberikan per oral, umumnya sebagai dosis tunggal untuk mengobati infeksi nematoda intestinal tunggal maupun campuran. Dosis lazim dewasa dan anak usia 2 tahun atau lebih dengan ascariasis, infeksi cacing tambang atau trichuriasis adalah 400 mg sebagai dosis tunggal. Untuk enterobiasis dosisnya dapat diulang 1-3 minggu.
Untuk strongyloidiasis, albendazole diberikan 400 mg/hari selama 3 hari dan dapat diulang setelah 3 minggu jika diperlukan. Dosis anjuran pada capillariasis, adalah 200 mg 2 kali sehari selama 10 hari atau lebih. Untuk pengobatan echinococcosis, albendazole diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg/hari atau 800 mg sehari pada pasien dengan berat badan >60 kg, selama sebulan.
Jika diberikan sebelum operasi, maka pasien diberikan pengobatan yang kedua setelah 2 minggu tanpa obat. Jika operasi tidak dimungkinkan dan jika infeksi disebabkan oleh echinococcus granulosus, maka pasien diberi 2 atau 3 regimen lagi ( sehingga total 3-4 regimen ) dengan selang waktu yang sama yaitu 2 minggu.
Untuk strongyloidiasis, albendazole diberikan 400 mg/hari selama 3 hari dan dapat diulang setelah 3 minggu jika diperlukan. Dosis anjuran pada capillariasis, adalah 200 mg 2 kali sehari selama 10 hari atau lebih. Untuk pengobatan echinococcosis, albendazole diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg/hari atau 800 mg sehari pada pasien dengan berat badan >60 kg, selama sebulan.
Jika diberikan sebelum operasi, maka pasien diberikan pengobatan yang kedua setelah 2 minggu tanpa obat. Jika operasi tidak dimungkinkan dan jika infeksi disebabkan oleh echinococcus granulosus, maka pasien diberi 2 atau 3 regimen lagi ( sehingga total 3-4 regimen ) dengan selang waktu yang sama yaitu 2 minggu.


NAMA OBAT DAN PRODUSEN ALBENDAZOLE

Helben ( Mecosin )





dilansir dari Buku "Daftar Obat Indonesia ( DOI ) ", Edisi 11

1 komentar:

  1. Mengapa cacing kremi bisa terjadi pd org dewasa pd hal selama ini yg diberitakan hanya pada anak kecil mohon penjelasan dokter yg peduli

    BalasHapus